Sejarah Pendirian Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran universitas Syiah Kuala

Pada tanggal 1 April 1982, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef menyampaikan Keputusan Presiden RI No. 16 tahun 1982 tentang susunan organisasi Universitas Syiah Kuala yang di antaranya menyatakan bahwa Universitas Syiah Kuala terdiri dari antara lain Fakultas Kedokteran. Mata Kuliah Anestesiologi pada permulaan pelaksanaan pendidikan Kedokteran masih mendatangkan dokter Anestesi dari luar daerah seperti dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dokter spesialis Anestesi yang tidak tetap karena melaksanakan tugas sebagai Wajib Kerja Sarjana Dokter Spesialis di Banda Aceh sementara. Kepaniteraan Klinik ketika permulaan pelaksanaannya dikirim ke RSU Dr. Adam Malik Medan selama 1 Bulan.

Pada awal berdirinya FK Unsyiah, dikirimkan dosen untuk menjalani pendidikan ke berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia dan diharapkan akan kembali untuk mengajar di FK Unsyiah. Salah satu dosen FK Unsyiah yaitu dr. Fachrul Jamal, pada tahun 1990 dikirim untuk mengikuti program pendidikan dokter Spesialis 1 di Fakultas Universitas Syiah Kuala. Setelah menyelesaikan Pendidikan Spesialis pada tahun 1995 langsung memulai awal pendidikan dan pelayanan anestesiologi di FK Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh. Pada tahun 1999 dr. Fachrul Jamal Sp.An melanjutkan pendidikan Spesialis 2 konsultan Intensif Care (KIC) di Fakultas Kedokteran Indonesia.

Sebagai orang pertama yang merintis dan mengaplikasikan anestesiologi di Aceh, dr. Fachrul Jamal, Sp.An mulai melatih dokter-dokter muda untuk melakukan tindakan anestesi. Selama 5 tahun kemudian, fungsi pelayanan dan pendidikan anestesiologi hanya dijalankan oleh dr. Fachrul Jamal dibantu dr. Zafrullah Khany Jasa, Sp.An yang telah menyelesaikan Pendidikan dari Universitas Airlangga pada tahun 2006 dan dokter wajib kerja spesialis yang silih berganti. Kemudian dosen anestesi lainnya pulang dari sekolah yaitu dr.ImaI Indra SpAn dan dr. Yasser SpAn. Hingga saat ini IPDS Anestesiologi FK Unsyiah/RSUDZA memiliki 11 Orang staf pengajar Bagian SMF, 4 orang staf muda yang sedang menjalankan Pendidikan dokter spesialis anestesi dan 5 orang staf RS Jejaring. Saat ini FK Unsyiah/RSUDZA memiliki 2 Staf Pengajar sub spesialisasi KIC, 1 Staf Sub Spesialisasi KNA dan 1 orang Staf Sub Spesialis Kardiovaskular.

Tahun 2011 Anestesiologi FK Unsyiah bekerjasama dengan FK UI untuk program pendidikan dokter spesialis 1. Hingga saat ini sudah ada 11 PPDS1 FK Unsyiah -Unsyiah. Pada tahun 2017 FK Unsyiah Resmi berdiri sendiri Program pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dengan menerima PPDS baru secara mandiri di Bulan Juli 2017.

Saat ini cakupan pelayanan anestesia telah sangat luas. Di samping anestesia umum, anestesia regional berkembang pesat melampaui ekspektasi, ilmu critical care medicine yang mencakup emergency and life support, intensive care dan pain management telah terbukti sangat dibutuhkan masyarakat. Rumah sakit hingga di pelosok daerah meningkatkan kemampuan hingga dapat melayani pembedahan dan perawatan intensif. Keberadaan dokter spesialis anestesiologi, yang dulu tidak dianggap bagian dari “empat bagian besar”, kini tidak dipungkiri merupakan kebutuhan penting di rumah sakit. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala khususnya Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUDZA, ingin berperan aktif dalam pelaksanaan Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi sehingga dapat menjamin kecukupan tersedianya tenaga ahli anestesi di seluruh Indonesia. Sebagai program studi yang mengajarkan ilmu critical care terintegrasi dalam semua materi pengajarannya, Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia menetapkan secara resmi nama program studi menjadi “Anestesiologi dan Terapi Intensif” di seluruh Indonesia.